PENGELOLAAN BUKU BESAR
A. Peralatan
& Perlengkapan Yang Diperlukan
Telah disebutkan bahwa proses akuntansi meliputi kegiatan pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan yg terjadi dalam suatu periode tertentu. Pencatatan transaksi meliputi kegiatan pencatatan transaksi dalam buku jurnal & pemindahbukuan (posting) data jurnal ke dalam buku besar. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan akuntansi secara manual, peralatan & bahan yg diperlukan dalam pengelolaan buku besar antara lain sbb :
1.
Data transaksi yg sudah tercatat
dalam buku jurnal
2.
Buku besar umum & buku besar
pembantu
3.
Alat tulis kantor seperti kertas,
pensil, bolpoin, penghapus, & penggaris
4.
Alat hitung baik manual maupun
elektronik
5.
Format-format laporan
B. Bentuk
Buku Besar
Buku besar adalah
kumpulan akun-akun yg digunakan oleh perusahaan sehingga bentuk buku besar
adalah bentuk (format) akunnya sendiri. Bentuk akun yg disediakan dalam buku
besar bisa dalam bentuk dua kolom, tiga kolom, atau empat kolom. Berikut inin
contoh bentuk-bentuk akun :
1.
Akun Bentuk Dua Kolom
Bentuk
dua kolom disebut juga T Form, karena menyerupai huruf T. Akun bentuk dua kolom
tampak seperti contoh akun kas berikut ini :
KAS No. 111
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
KREDIT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
·
Nama (judul) akun ditulis ditengah
atas
·
Setiap akun diberi nomor kode menurut
sistem penomoran yg dipakai
·
Sisi kiri disebut sisi DEBET dan sisi
kanan disebut sisi KREDIT
·
Kolom tanggal diisi dengan tanggal
terjadinya transaksi atau tanggal pemindahbukuan (posting)
·
Kolom referensi (Ref) diisi dengan
nama & nomor halaman buku dari mana data yg bersangkutan dipindahkan.
Berguna untuk memudahkan penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
·
Kolom DEBET diisi dengan jumlah yg
harus didebetkan sesuai dengan bukti transaksi. Jika pemindahbukuan dilakukan
secara periodik dalam kolom debet dicatat jumlah kolektif dari beberapa
transaksi yg serupa. Demikian pula untuk kolom KREDIT.
Dalam
penggunaan akun bentuk dua kolom, untuk mengetahui saldo suatu sisi debet &
kredit masing* harus dijumlahkan lebih dahulu. Apabila jumlah sisi debet lebih
besar daripada sisi kredit, selisihnya disebut saldo debet. Apabila jumlah sisi
kredit lebih besar daripada jumlah sisi debet, selisihnya disebut saldo kredit.
2.
Akun Bentuk Tiga Kolom
Akun
: KAS n0.111
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
|
|
|
|
|
|
Cara pengisian akun
bentuk tiga kolom pada dasarnya tidak berbeda dengan pengisian akun bentuk dua
kolom. Dalam akun bentuk tiga kolom setiap terjadi pencatatan baik dikolom debet
maupun kredit harus diikuti dengan pencatatan saldo. Dengan demikian saldo tiap
akun setiap saat dapat diketahui tanpa harus menghitung lebih dulu jumlah sisi
debet & sisi kredit.
3.
Akun Bentuk Empat Kolom
Akun
: KAS no.111
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
|
|
|
|
|
|
|
Pengisian akun bentuk ini juga tidak berbeda dengan akun tiga
kolom, setiap terjadi pencatatan dalam suatu akun harus diikuti dengan
pencatatan saldo. Perbedaan terletak pada penampilan saldo. Dalam penggunaan
akun bentuk empat kolom saldo suatu akun lebih jelas ditampilkan, artinya akan
tampak apakah saldo debet atau saldo kredit. Walaupun dalam akuntasni
sebenarnya saldo normal setiap akun sudah dapat dipastikan. Misalnya akun-akun
aktiva dalam keadaan normal tidak mungkin bersaldo kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar