Singing Hatsune Miku
Kata~kata CINTA oleh Rarha Keyrha Ladyana

Selasa, 27 November 2012

AKUNTANSI


MENDESKRIPSIKAN ADMINISTRASI KAS BANK
            Dalam akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah aktiva lancar yang terdiri dari uang kertas dan uang logam dan benda-benda lain yang mempunyai sifat sama seperti uang. Ciri kas yaitu dapat dicairkan dengan segera.
Sifat-sifat kas :
1.  Volume fisiknya kecil
2.  Nilai nominalnya tetap
3.  Status kepemilikannya tidak dapat diidentifikasi
4.  Sangat mudah dipindah tangankan
Yang termasuk golongan kas yaitu :
1.  Uang Tunai (uang kertas & uang logam) Rp/ Mata uang asing.
2.  Simpanan di bank dalam bentuk giro (Demand Dposit) yaitu uang simpanan di bank yg dapat diambil sewaktu-waktu.
3.  Cek yg diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
4.  Cek perjalanan (Traveller’s Check) yaitu cek yg diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yg melakukan perjalanan jarak jauh.
5.  Cek Kasir (Cashir’s Check) yaitu suatu perintah dari suatu bank kepada bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran kepada pihak lain.
6.  Money Order yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan keperluan pengguna.
7.  Bank Draft yaitu cek atau perintah dari suatu bank yg mempunyai rekening di bank lain, yg dikeluarkan atas permintaan nasabah melalui penyetoran lebih dulu di bank pembuat.
8.  Wesel pos yg menurut sifatnya segera dapat diuangkan pada saat diperlukan.
Yang tidak termasuk golongan kas yaitu :
1.  Cek Mundur (Post Dated Check). Cek ini tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum tanggal jatuh temponya.
2.  Surat berharga jangka pendek (Marketable Securities) yaitu surat berharga dalam bentuk saham atau obligasi yg dikeluarkan oleh perusahaan lain.
3.  Deposito Berjangka (Time Deposit) yaitu uang simpanan di bank yg jangka waktu pengambilannya sudah ditentukan sehingga tidak dapat diambil sewaktu-waktu.
4.  Wesel Tagih (Notes Receivable) yaitu surat tanpa syarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang kepada penarik pada tanggal tertentu.
5.  Kas yg disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana (funds) misalnya dana untuk pelunasan obligasi, dana untuk pembayaran deviden, dana pensiun, dll.
6.  Perangko & materai, walaupun tidak dapat digunakan sbg alat pembayaran untuk biaya pengiriman dalam jumlah kecil, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam kas karena tidak  dapat diterima sebagai setoran ke bank. Perangko & materai diperlakukan sebagai perlengkapan kantor (Office Supplies).

REKONSILIASI BANK



PENGELOLAAN BUKU BESAR

A. Peralatan & Perlengkapan Yang Diperlukan

Telah disebutkan bahwa proses akuntansi meliputi kegiatan pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan yg terjadi dalam suatu periode tertentu. Pencatatan transaksi meliputi kegiatan pencatatan transaksi dalam buku jurnal & pemindahbukuan (posting) data jurnal ke dalam buku besar. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan akuntansi secara manual, peralatan & bahan yg diperlukan dalam pengelolaan buku besar antara lain sbb :

1.   Data transaksi yg sudah tercatat dalam buku jurnal

2.   Buku besar umum & buku besar pembantu

3.   Alat tulis kantor seperti kertas, pensil, bolpoin, penghapus, & penggaris

4.   Alat hitung baik manual maupun elektronik

5.   Format-format laporan

 

B.  Bentuk Buku Besar

 

Buku besar adalah kumpulan akun-akun yg digunakan oleh perusahaan sehingga bentuk buku besar adalah bentuk (format) akunnya sendiri. Bentuk akun yg disediakan dalam buku besar bisa dalam bentuk dua kolom, tiga kolom, atau empat kolom. Berikut inin contoh bentuk-bentuk akun :

1.   Akun Bentuk Dua Kolom

Bentuk dua kolom disebut juga T Form, karena menyerupai huruf T. Akun bentuk dua kolom tampak seperti contoh akun kas berikut ini :

                                               KAS                                      No. 111


Tgl

Keterangan

Ref

DEBET

Tgl

Keterangan

Ref

KREDIT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

·         Nama (judul) akun ditulis ditengah atas

·         Setiap akun diberi nomor kode menurut sistem penomoran yg dipakai

·         Sisi kiri disebut sisi DEBET dan sisi kanan disebut sisi KREDIT

·         Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi atau tanggal pemindahbukuan (posting)

·         Kolom referensi (Ref) diisi dengan nama & nomor halaman buku dari mana data yg bersangkutan dipindahkan. Berguna untuk memudahkan penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.

·         Kolom DEBET diisi dengan jumlah yg harus didebetkan sesuai dengan bukti transaksi. Jika pemindahbukuan dilakukan secara periodik dalam kolom debet dicatat jumlah kolektif dari beberapa transaksi yg serupa. Demikian pula untuk kolom KREDIT.

Dalam penggunaan akun bentuk dua kolom, untuk mengetahui saldo suatu sisi debet & kredit masing* harus dijumlahkan lebih dahulu. Apabila jumlah sisi debet lebih besar daripada sisi kredit, selisihnya disebut saldo debet. Apabila jumlah sisi kredit lebih besar daripada jumlah sisi debet, selisihnya disebut saldo kredit.

2.   Akun Bentuk Tiga Kolom

Akun : KAS                                                                       n0.111


Tanggal

Keterangan

Ref

DEBET

KREDIT

SALDO

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengisian akun bentuk tiga kolom pada dasarnya tidak berbeda dengan pengisian akun bentuk dua kolom. Dalam akun bentuk tiga kolom setiap terjadi pencatatan baik dikolom debet maupun kredit harus diikuti dengan pencatatan saldo. Dengan demikian saldo tiap akun setiap saat dapat diketahui tanpa harus menghitung lebih dulu jumlah sisi debet & sisi kredit.

3.   Akun Bentuk Empat Kolom

Akun : KAS                                                                  no.111


Tanggal

Keterangan

Ref

DEBET

KREDIT

SALDO

DEBET

KREDIT

 

 

 

 

 

 

 

 

    Pengisian akun bentuk ini juga tidak berbeda dengan akun tiga kolom, setiap terjadi pencatatan dalam suatu akun harus diikuti dengan pencatatan saldo. Perbedaan terletak pada penampilan saldo. Dalam penggunaan akun bentuk empat kolom saldo suatu akun lebih jelas ditampilkan, artinya akan tampak apakah saldo debet atau saldo kredit. Walaupun dalam akuntasni sebenarnya saldo normal setiap akun sudah dapat dipastikan. Misalnya akun-akun aktiva dalam keadaan normal tidak mungkin bersaldo kredit.